Bagi orang awam memiliki gula darah tinggi pasti selalu disamakan dengan penyakit diabetes, tapi kenapa bisa begitu? Yup karena diabetes bisa juga berasal dari kebiasaan seseorang mengkonsumsi makanan atau minuman manis-manis yang membuat gula darahnya jadi tinggi.
Namun,jika Anda bertanya: “kadar gula darah tinggi sudah pasti diabetes?”. jawabannya perlu dibuktikan dengan melakukan tes gula darah, untuk mendapat hasil yang tepat berdasar diagnosis dari dokter.
Apa itu diabetes?
Dilansir dari my.clevelandclinic.org yang dibilang diabetes adalah kondisi yang terjadi saat gula darah Anda terlalu tinggi. Penyakit diabetes akan muncul saat pankreas tidak bisa menghasilkan insulin sesuai kebutuhan tubuh dalam sehari. Pada kondisi ini tubuh akan memberi sinyal ketika gula darah Anda jadi tinggi setiap harinya.
Diabetes juga merupakan kondisi umum yang menyerang orang-orang dari segala usia. Ada beberapa bentuk diabetes, salah satunya diabetes tipe 2 yang paling sering orang alami. Jika Anda melakukan pengobatan secara tepat dan intensif, tentu hidup Anda jadi lebih baik dan bisa mencegah Anda terkena komplikasi diabetes.
Anggapan seperti “kadar gula darah tinggi pasti terkena diabetes” tentu bisa saja benar, meskipun tetap diperlukan tes atau diagnosis untuk mendapat hasil yang tepat seperti berikut ini:
Baca juga: Pengidap Diabetes Perlu Hindari 6 buah Ini
Diagnosis Diabetes
Diagnosis diabetes akan dokter lakukan dilakukan atau tes gula darah ini digunakan untuk seseorang jika memang merasakan gejala dari diabetes dalam kehidupannya sehari-hari ataupun alasan-alasan lainnya, Tentu dokter akan memberikan metode diagnosis atau tes sesuai dengan kebutuhan, termasuk waktu dan periode yang sesuai. Berikut ini adalah metode tes atau diagnosis untuk mengetahui seseorang mengalami diabetes atau tidak:
1. Tes Gula Darah Sewaktu
Tujuan dilakukan tes ini adalah untuk mengukur glukosa saat jam-jam tertentu saja dengan cara acak. Pada prosedur tes ini, Anda tidak perlu melakukan puasa terlebih dahulu. Jika hasil tes Anda menunjukkan angka gula darah di 200 mg/dL atau lebih, maka Anda positif mengalami diabetes.
2. Pengukuran gula darah puasa
Tujuan adanya tes ini ialah untuk mengukur kadar glukosa di dalam darah saat pasien menjalankan puasa. Sebelum menjalankan tes ini, Anda perlu menjalani puasa selama 8 jam. Selanjutnya sampel darah dari pengidap akan diambil untuk mengetahui kadar gula darahnya.
Kemudian hasil tes akan terlihat sebagai:
- Gula darah normal : Jika hasil tes kurang dari 100 mg/dL
- Prediabetes : Jika hasil tes di antara 100 – 125 mg/dL
- Diabetes : Jika hasil tes diangka 126 mg/dL
3. Toleransi glukosa
Pada tes ini pengidap diharuskan untuk berpuasa selama semalaman, lalu pasien akan dilakukan tes gula darah puasa. Ketika selesai tes, Anda akan diminta dokter minum air putih yang dicampur gula. Setelah 2 jam minum air gula tadi, dokter akan mengambil sampel gula darah Anda untuk dites.
Hasil tes akan terlihat sebagai:
- Gula Darah Normal : jika hasil tes toleransi glukosa dibawah 140 mg/dL
- Prediabetes : jika hasil tes toleransi glukosa di antara 140 – 199 mg/dL
- Diabetes : Jika hasil tes toleransi glukosa kadar 200 mg/dL
4. Tes HbA1C
Dilakukannya tes ini untuk mengukur glukosa rata-rata para pengidap dalam kurun waktu 2-3 bulan kebelakang. Tes ini dilakukan untuk mengukur kadar gula darah mengikat di hemoglobin (hemoglobin adalah protein yang ada dalam sel darah merah untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh). Pada tes HbA1C ini Anda tidak perlu melakukan puasa. Hasil tes ini berupa persentase, jika semakin tinggi persentasenya maka terdiagnosis diabetes seperti berikut:
- Kondisi normal : jika hasil tes HbA1C dibawah 5,7%
- Prediabetes : jika hasil tes HbA1C diantara 5,7% – 6,4%
- Diabetes : jika hasil tes HbA1C diatas 6,5%
Belum tentu diabetes!
Jika Anda belum melakukan tes jangan terpikir sudah terkena diabetes. Sebab tes dengan dokter atau di laboratorium bisa lebih akurat dari tes sendiri. Meskipun Anda jadi seikit panik, setidaknya Anda sudah punya perhatian khusus pada diri sendiri.
Jika sampai detik ini Anda masih takut untuk tes, Anda bisa memperbaiki gaya hidup secepat mungkin. Tujuannya agar meminimalisir Anda terdiagnosis diabetes dan jika hasilnya adalah normal maka Anda selangkah lebih sehat
Untuk mencegah kadar gula yang naik setelah makan, Anda juga bisa mengkonsumsi cuka nanas nenavin saja. Sebab, terdapat kandungan enzim bromelain, senyawa flavonoid, dan vitamin C yang membuat anda tenang tanpa takut lonjakan gula setelah makan.