Kebiasaan di bulan puasa ini jadi pemicu diabetes melitus
Tentu diabetes melitus ini sering Anda dengar setiap hari. Namun, orang awam sering mengira diabetes melitus disebabkan dari konsumsi manis-manis. Apalagi banyak takjil yang memiliki rasa manis saat bulan ramadhan.
Apa itu penyakit diabetes melitus?
Berdasar diabetis.org.uk diabetes melitus merupakan nama ilmiah dari penyakit diabetes, akan tetapi lebih dikenal dengan diabetes. Hal ini terjadi saat tubuh Anda tidak cukup memproduksi hormon yang disebut insulin, atau karena insulin yang dihasilkan tidak efektif.
Penyakit ini bisa dibagi menjadi 2 jenis seperti berikut:
1. Diabetes tipe 1
Pada Diabetes tipe 1, biasanya disebabkan karena adanya gangguan autoimun. Salalh satu kondisi dari antibodi pada tubuh Anda yang seharusnya bekerja melindungi infeksi, justru berbalik menyerang sel di tubuh Anda.
Pada penderita diabetes tipe ini, sel beta yang ada di organ pankreas Anda yang tugasnya memproduksi hormon insulin. Akan tetapi, penyebabnya belum diketahui secara pasti kenapa antibodi menyerang sel beta pankreas.
2. Diabetes tipe 2
Padahal, pada penyakit ini produksi insulin normal. Akan tetapi, sensitivitas tubuh untuk merespon kadar gula darah menurun. Akhirnya hormon insulin tidak bisa digunakan secara optimal.
Umumnya, kondisi ini bisa terjadi ketika Anda dewasa terutama saat usianya sudah di atas 30 tahun. Selain itu, Anda bisa terkena penyakit ini jika memiliki gaya hidup yang tidak tepat.
Kebiasaan saat puasa yang jadi pemicu diabetes diabetes mellitus
1. Berbuka dan sahur yang manis-manis
Jika Anda sering berbuka dengan yang manis-manis, karena bisa berakibat pada lonjakan gula darah, mengalami resistensi insulin, metabolisme tubuh terganggu. Salah satu efek yang cepat dirasakan adalah Anda akan merasakan haus pada gula darah puasa secara drastis.
2 Porsi makan Anda terlalu banyak
Saat Anda ingin makan semua takjil dari yang gurih dan manis-manis sampai hari terakhir puasa. Tentu kebiasaan ini akan mengganggu ibadah dan membuat gula darah Anda menjadi naik dan tidak terkontrol karena produksi glukosa di tubuh jadi melimpah dari biasanya.
Apalagi saat sahur Anda terlalu banyak makan, dengan alasan biar kuat puasa seharian?. Justru yang seperti ini bisa menaikkan gula darah jika Anda lupa melakukan aktivitas fisiknya.
3. Anda kurang beraktivitas fisik
Meskipun Anda harus berpuasa selama 1 bulan penuh, namun Anda tetap perlu beraktivitas fisik seperti membersihkan rumah, bekerja, atau olahraga di rumah. Jika aktivitas fisik Anda kurang, maka gula darah tidak bisa terkontrol karena tubuh akan mengalami resistensi insulin. Selain itu, lemak di tubuh Anda bisa menumpuk terutama di bagian perut dan menyumbang resiko Anda mengalami diabetes tipe 2.
4. Jam tidur yang berantakan
Jika tidur Anda kurang dari 7 jam sehari dan di lakukan dalam jangka waktu lama, maka akan mengganggu kondisi kesehatan Anda. Salah satu efeknya adalah resistensi insulin(kondisi tubuh yang tidak bisa menggunakan insulin dengan efektif). Selain itu, jam tidur yang kurang bisa memperburuk metabolisme tubuh selama puasa, sebab pola makan dan ritme sirkadian tubuh yang berubah. Akhirnya tubuh mengalami lonjakan gula darah saat berbuka dan sahur.
5. Kurang konsumsi air putih
Jika Anda makan dan minum manis saja tanpa konsumsi air putih. Maka sistem metabolisme Anda bisa terganggu, sebab kurang minum air putih bisa membuat Maka bisa membuat tentu membuat Anda tapi Anda kekurangan air putih.
Panduan aman saat berpuasa agar terhindar bagi penderita diabetes melitus
Namun Anda jangan khawatir, karena Anda bisa melakukan panduan ini agar aman dan terhindar dari diabetes melitus di bulan puasa seperti berikut ini:
1. Pilih menu sahur dan buka yang tepat
Saat sahur, Anda dianjurkan untuk memperhatikan nutrisi dan asupan serat, protein, serta karbohidrat. Jika Anda hanya mementingkan kenyang saja tanpa ada nutrisi di dalamnya, maka anda bisa mengalami lonjakan gula darah sekaligus menimbun lemak di perut saja.
Untuk meningkatkan kesehatan tubuh saat puasa ramadhan, Anda bisa mengonsumsi makanan yang berprotein seperti telur rebus, oatmeal, roti gandum, tumis buncis, ikan pepes, nasi merah dsb. Namun, tetap sesuaikan porsinya dan jangan berlebihan.
2. Batasi konsumsi minuman manis
Meskipun minuman manis jadi favorit Anda, namun konsumsi minuman manis harus dibatasi terutama saat berbuka atau sahur. Sebab, tubuh lebih banyak membutuhkan cairan terutama untuk mengakomodir saat berkeringat, buang air kecil, dsb; sehingga Anda butuh air putih lebih banyak. Jika Anda lebih banyak minum manis saat berbuka atau sahur tentu cairan tubuh akan kurang(dehidrasi) dan anda bisa lemas saat puasa.
3. Tetap aktif/ beraktivitas saat puasa
Pastikan Anda selalu aktif atau beraktivitas meski sedang puasa. Karena penting untuk menurunkan kadar lemak di tubuh serta memperbaiki metabolisme tubuh jadi normal kembali. Selain itu, dengan beraktivitas membuat anda terhindar komplikasi diabetes dimasa yang akan datang.
4. Membiasakan tidur yang cukup
Tidur yang cukup bisa membuat tubuh Anda meregenerasi sel-sel yang rusak, terutama ketika Anda tidur di malam hari. Paling tidak Anda perlu tidur 7-8 jam sehari, agar sensitivitas insulin tidak terganggu.
Jika Anda ingin puasanya lancar dan terhindar dari diabetes melitus, maka Anda perlu menghindari kebiasaan buruk seperti. Terutama kurangi kebiasaan seperti porsi makan yang berlebihan, konsumsi makanan atau minuman manis. Namun Anda bisa minum cuka nanas nenavin untuk mecegah lonjakan gula darah Anda cukup klik dilink berikut ini