Ciri-ciri Anak terkena diabetes?

Ciri-ciri Anak terkena diabetes?

Apa yang terjadi saat anak terkena diabetes?

Secara umum, diabetes pada orang dewasa dan anak-anak itu sama saja. Diabetes adalah kondisi kronis pada tubuh yang mengalami kesulitan untuk mengelola kadar gula darah. Jika berdasar alodokter Diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula di dalam darah.

Sebab tubuh memerlukan insulin untuk membantu penyerapan glukosa, akan tetapi insulin pada penderita diabetes terganggu karena adanya resistensi insulin.

Berdasar data dari tahun 2010 hingga 2023, menunjukkan bahwa anak yang mengalami diabetes meningkat 70x lipat. Sekitar 1.645 anak menderita diabetes atau sekitar 2 kasus setiap 100.000 anak dan hampir 60% penderitanya rata-rata anak perempuan. 

Ciri anak terkena diabetes

Untuk Anda yang memiliki anak perlu diperhatikan lebih detail tumbuh kembangnya. Sebab, anak bisa mengalami diabetes yang bisa dilihat secara fisik maupun kebiasaannya yang berubah seperti berikut ini: 

1. Anak sering merasa haus

Apakah anak Anda akhir-akhir ini sering minum air putih? Jika iya, mungkin ada yang perlu diperhatikan sebab anak Anda mungkin terkena gejala diabetes.

Mungkin Anda sebagai orang tua belum tahu apakah anak termasuk prediabetes atau sudah terdiagnosis diabetes. Salah satu alasan anak Anda banyak minum air putih adalah tubuhnya perlu membuang gula berlebih(dilakukan melalui urine agar metabolisme tetap baik).

2. Sering buang air kecil

Jika anak Anda sering kencing setiap hari terlebih pada  tengah malam, ternyata ini jadi salah satu tanda anak terkena diabetes. Perubahan kebiasaan ini akan terjadi cukup lama, sebab tubuh perlu mengembalikan metabolisme seperti semula.  

3. Merasa lelah berlebihan

Jika rutinitas anak Anda tidak terlalu berat, tetapi anak sering merasa lelah, ada kemungkinan anak memiliki masalah. Anak bisa mengalami diabetes atau berisiko terkena penyakit diabetes, jika rasa lelah anak disebabkan oleh gula yang berlebihan dalam tubuh.

4. Berat badan anak turun tanpa sebab 

Saat berat badan anak Anda turun tanpa alasan dalam waktu singkat, ini bisa jadi tanda diabetes tipe 1. Penyebabnya adalah tubuh anak kekurangan energi. Hal ini tidak sesuai dengan kebutuhan harian mereka. Akibatnya, otot dan lemak di tubuh akan menyusut.

Baca juga : Apa itu diabetes melitus?

Kenapa anak bisa terkena diabetes?

Anak yang terkena diabetes biasanya memiliki beberapa penyebab atau faktor seperti berikut ini:

1. Lahir dari ibu yang mengalami diabetes gestasional

Ketika anak lahir dari ibu yang menderita diabetes gestasional, anak bisa mengalami obesitas. Kemudian anak akan berisiko mengalami resistensi insulin. Lalu kondisi ini bisa berkembang menjadi diabetes saat ia dewasa.

Selain itu, anak memiliki risiko tinggi mengalami komplikasi serius. Komplikasi ini termasuk penyakit jantung dan stroke. Hal ini bisa menurunkan kualitas hidupnya saat dewasa.

2. Riwayat dari keluarga 

Pada saat keluarga Anda memiliki riwayat diabetes, maka anak Anda juga bisa terkena diabetes. Jika salah satu orangtua mengalami diabetes maka anak berpeluang mengalami diabetes sebesar 40%. Apalagi jika kedua orangtuanya memiliki diabetes maka risiko anak terkena diabetes jadi 70%

3. Gaya hidup anak

Ternyata gaya hidup yang dilakukan oleh anak juga menjadi faktor penentu ia terkena diabetes. Gaya hidup ini mencakup olahraga, makanan, jam tidur dsb. Saat anak tidak gaya hidup sehat bisa membuatnya terkena anak anda tidak menerapkan gaya hidup sehat, maka bisa membuat anak terkena diabetes. 

Berapa gula darah normal pada anak

Jika anak kecil memiliki gula darah yang melebihi dari batas normal, maka anak tersebut akan mengalami beberapa masalah serius. Kondisi tersebut akan mempengaruhi psikologis anak, terutama membuat anak merasa terasingkan atau berbeda dari anak-anak lainnya yang normal. 

Berikut ini adalah sebuah tabel untuk mengetahui gula darah anak ada di angka normal atau tidak: 

Tabel kadar gula darah berdasarkan usia. Mulai usia kurang dari 6 tahun hingga 12 tahun ke atas
tabel 1.1 Kadar gula darah berdasarkan usia

Apa saja bahaya diabetes pada anak 

Diabetes ternyata bisa membuat anak mengalami bahaya yang mengganggu kualitas hidupnya saat dewasa nanti. Berikut ini beberapa efek dari diabetes yang bisa dialami oleh anak:

1. Penyakit mata

Pada anak yang mengalami diabetes akan berpeluang mengalami penyakit mata seperti retinopati diabetik saat sudah dewasa. Meskipun mata tetap berfungsi, namun penglihatan anak sedikit tidak jelas karena muncul bintik-bintik hitam. Kondisi tersebut membuatnya jadi lelah karena pandangan tidak luas, untuk kasus yang lebih parah ialah mengalami kebutaan. 

2. Penyakit ginjal 

Tubuh memiliki 2 ginjal yang berfungsi menyaring, serta membuang racun. Namun pada penderita diabetes fungsi ginjal jadi tidak normal, sebab pembuluh darah kecil (glomerulus) di dalam ginjal mengalami kerusakan. Tidak menutup kemungkinan di usia dewasa ia perlu melakukan cuci darah (hemodialisis) setiap 2 minggu sekali. 

3. Gangguan syaraf 

Saraf yang ada pada penderita diabetes akan menjadi rusak karena kadar gula di tubuh yang tinggi. Gangguan saraf ini biasanya terjadi di area tangan, kaki, lengan serta tungkai. Misalnya saat kaki terluka, anak tidak merasakan sakit sama sekali sebab saraf sensoriknya rusak karena kadar gula yang tinggi.

Cara mencegah diabetes pada anak 

Sebagai orangtua, Anda bisa mengajak anak untuk mencegah diabetes supaya anak tidak tertekan dan menyalahkan nasibnya saat dewasa dengan cara berikut ini: 

1. Konsumsi makanan sehat 

Anak yang konsumsi makanan sehat ternyata memiliki peluang lebih kecil terkena diabetes, sebab makanan sehat bisa mencegah lonjakan gula serta resistensi insulin. Selain itu konsumsi makanan sehat bisa membantu keseimbangan hormon insulin, sebab kerja organ pankreas jadi optimal untuk menghasilkan insulin.

2. Anak melakukan aktivitas 

Anak yang rutin melakukan aktivitas fisik akan membantu kurangi lemak berlebih di tubuh dan terhindar dari kemungkinan diabetes. Selain itu, anak juga boleh diajar untuk naik tangga daripada menggunakan lift. Mereka boleh berjalan kaki ke warung jika dekat. Ini akan membuat tubuh lebih aktif dan membantu menormalkan gula dalam badan. 

3. Cek kesehatan secara berkala(medical check up)

Cek kesehatan anak di puskesmas atau rumah sakit secara berkala perlu dilakukan untuk mengetahui kesehatan anak. Sebab anak yang konsumsi jajanan di sekolah atau minuman kekinian mempersulit orang tua untuk memantau kandungan serta gizinya. 

Baca juga : Perbedaan cuka nanasn dan cuka apel

4. Kontrol/kelola berat badan anak

Anak yang chubby sering dianggap lucu, tapi sebenarnya belum tentu lucu yah. Bisa jadi anak chubby menyimpan berbagai masalah seperti obesitas dan memperbesar anak tersebut terkena diabetes tipe 2. 

Ternyata diabetes bisa menyerang siapa saja termasuk anak-anak. Maka orang tua perlu mengawasi setiap aktivitas, asupan makannya secara teliti. Jika Anda sebagai orangtua merasa khawatir karena tidak sepenuhnya bisa mengawasi anak, Anda bisa melakukan cek kesehatan untuk mengetahui kondisi anak aman dari diabetes atau tidak.