Ternyata Ini yang Terjadi Saat Gula Darah Tinggi?

Ternyata Ini yang Terjadi Saat Gula Darah Tinggi?

Apakah Anda sering punya masalah gula darah tinggi? Kebas dan kesemutan sering Anda alami, sampai membuat sakit saat berjalan dan mengganggu aktivitas? Ternyata efek seperti ini bisa dipastikan akan Anda alami, jika  tidak menjaga kadar gulanya di angka normal.  

Apa saja penyebab gula darah tinggi? 

Seseorang yang mengalami gula darah tinggi pada dasarnya karena tubuhnya tidak bisa mengolah glukosa dalam darah untuk dijadikan sebagai sumber energi. Pada akhirnya tubuh menggunakan lemak sebagai alternatif  untuk diolah jadi sumber energi. 

Beberapa penyebab dari gula darah tinggi bisa berasal dari:

  1. Resistensi insulin
  2. Kurang aktivitas
  3. Fenomena fajar
  4. Menstruasi 
  5. Kurang tidur
  6. Konsumsi pemanis buatan

Apakah gula darah tinggi ini berbahaya? 

Jika gula darah Anda terlalu tinggi hingga melebihi batas harian (70-100 mg/dL) dalam jangka waktu lama, maka bisa menjadi ancaman bagi tubuh. Beberapa bahaya tersebut bisa Anda rasakan dalam waktu dekat atau jangka panjang seperti berikut ini: .

Dampak Jangka pendek gula darah tinggi 

1. Ketoasidosis Diabetik (DKA)

Merupakan salah satu komplikasi diabetes melitus, berawal dari tubuh yang tidak mampu mengelola gula darah menjadi energi untuk diperlukan tubuh sehari-hari. Pada akhirnya tubuh akan mengolah lemak sebagai sumber tenaga, olahan lemak tersebut akan menghasilkan sisa berupa keton dan memiliki sifat asam (keton adalah senyawa dalam darah atau urine yang menunjukkan tubuh membakar lemak untuk mendapatkan energi).

Jika kondisi ini tetap dibiarkan, maka tubuh akan kelebihan keton hingga membuat zat asam di dalam darah terganggu serta tubuh bisa mengalami sesak napas, koma, dan dehidrasi. 

2. Hyperosmolar hyperglycemic State (HHS)

Merupakan sebuah komplikasi yang menyerang metabolik dari diabetes dan mengancam nyawa. Tanda dari adanya penyakit ini adalah gula darah sangat tinggi tanpa ada ketoasidosis yang signifikan. Efek yang akan dialami pada komplikasi ini ialah  dehidrasi, kebingungan atau penurunan kesadaran sampai butuh perawatan medis secepat mungkin.

Dampak jangka panjang gula darah tinggi 

1. Neuropathy diabetic

Kondisi seseorang yang mengalami neuropathy diabetic ini akan mempersulit dalam beraktivitas. Penyebabnya saat dinding pembuluh darah mengalami pelemahan karena gula darah yang terlalu tinggi, padahal pembuluh darah ini sangat vital fungsinya untuk menyalurkan oksigen serta nutrisi ke saraf.

Gejalanya biasa dialami seseorang pada area kaki dan tumit seperti: kebas, kesemutan, kram dan mati rasa. Namun gejala ini biasanya tidak terasa signifikan, karena kebanyakan orang baru sadar mengalami neuropathy diabetes ketika syaraf benar-benar sudah rusak, 

2. Gigi dan kulit mengalami infeksi

Saat seseorang punya gula dalam darah terlalu tinggi maka ia akan lebih rentan terkena infeksi. Biasanya infeksi ini berupa bisul, infeksi jamur serta luka yang sulit sembuh. Salah satu infeksinya adalah gingivitis dan periodontitis. Sebuah infeksi yang berasal dari gula darah yang berlebih di air liur. 

Akibatnya, gula darah ini membawa bakteri yang dapat menyerang email gigi lalu merusak gusi, apalagi bakteri ini menghasilkan asam. Selain itu pembuluh darah di area gusi akan rusak, lalu gusi bisa lebih mudah mengalami infeksi. 

Bagaimana cara mengelola gula darah tinggi jadi  normal?

Mengelola kadar gula darah di angka normal bisa terbilang mudah asalkan konsisten menjalani beberapa langkah seperti berikut:

1. Membiasakan pola makan sehat

Untuk keberhasilan gaya hidup yang sehat, diperlukan konsisten untuk menjaga asupan serat seperti buah-buahan, sayuran serta biji-bijian; usahakan juga untuk memenuhi kebutuhan serat hariannya sekitar 25 gram untuk perempuan dan 36 gram untuk laki-laki. Bisa diperhatikan lagi untuk batasan gula harian sebanyak 24 gram/ sekitar 6 sendok teh sehari. Lalu usahakan konsumsi makanan yang indeks glikemiknya rendah.  

2. Melakukan olahraga secara rutin

Anda perlu membedakan antara olahraga dan aktivitas, karena penggunaan energi yang berbeda. Pada saat olahraga gula di dalam tubuh digunakan sebagai energi agar  tidak ada penumpukan gula di dalam darah.  Rekomendasi waktu untuk berolahraga yaitu 30 menit sehari atau 150 menit dalam seminggu. Untuk jenis olahraganya bisa seperti jalan kaki, bersepeda, berenang dan jogging ringan karena memiliki intensitas sedang.

3. Berhenti dari kebiasan merokok 

Jika Anda merokok maka sel-sel di tubuh sulit merespon insulin, karena produksi insulin pada pankreas yang terganggu dan terjadilah resistensi insulin. Meski jadi pilihan sulit, namun berhenti merokok bisa menyelamatkan Anda dari dampak diabetes lainnya. 

Pada akhirnya dampak dari gula darah tinggi ini berawal dari kebiasaan lama. Solusinya Anda bisa melakukan tindakan preventif dengan kelola gula darah tetap normal. Pastikan juga asupan makanan yang Anda konsumsi sebanding dengan kebutuhan sehari-hari. Kemudian tidak mengkonsumsi makanan bertepung atau berlemak setiap harinya, karena bisa membuat gula darah anda naik sangat cepat dan membuat tubuh Anda kaget.